Minggu, 30 Mei 2010

Penanganan Enuresis

Psikolog O. Hobart Mowrer memprakarsai metode bel dan bantalan di mana bantalan khusus ditempatkan di bawah anak yang sedang tidur. Bila bantalan basah, sirkuit listrik menutup, menyebabkan bel berbunyi dan membangunkan anak yang masih tidur. Setelah, beberapa kali pengulangan, sebagian besar anak belajar untuk bangun sebagai respon dari tekanan kandung kemih sebelum mereka mengompol. Teknik ini biasanya dijelaskan melalui prinsip- prinsip classical conditioning. Pada metode dan dan bantalan, tekanan dari kandung kemih anak dipasangkan berkali- kali dengan satu stimulus (bel) yang membangunkan anak. Tekanan dari kandung kemih (stimulus kondisi atau CS) memunculkan respon yang sama (bangun sebagai respon yang terkondisi atau CR). Variasi dari metode bel dan bantalan sudah berhasil digunakan oleh orang dewasa dengan enuresis (van Son, Mulder & Londen, 1990).

Kedua penanganan psikologis yag biasanya melibatkan teknik alarm urine dari Mowter atau variasinya, atau terapi obat, sering kali menangani enuresis. Obat fluvoxamine, sebuah SSRI- tipe antidepresan, bekerja pada sistem otak yang mengontrol BAK (Kano & Arisaka, 2000; Horrigon & Barnhill, 2000). Namun, bukti yang ada menunjukkan hasil- hasil yang lebih baik dengan penanganan psikologis (Hours, Berman, & Abramson, 1994). Selain menggunakan terapi behavioral dapat pula dilakukan dengan menggunakan terapi alarm dan terapi farmakologik.



sumber :

Admin. Enuresis. http://imsj.globalkrching.com/enuresis/. 17 Mei 2009. 10:43 PM.

Admin. Enuresis. http://familydoctor.org/. 17 Mei 2009. 10:43 PM.

Admin. Enuresis. http://www.aafp.org/afp/20030401/1499.html. 17 Mei 2009. 10:43 PM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar