Minggu, 30 Mei 2010

Faktor yang Menyebabkan Gagap

· Faktor Perkembangan. Anak yang hingga usia 3,5 tahun masih terbata-bata dalam berbicara, ada kemungkinan mengakibatkan gangguan gagap hingga dewasa. Jika sejak awal kemampuan berbahasanya tidak cukup berkembang, bisa menghambat perkembangan sehingga akan terjadi keterlambatan berbicara.

· Faktor Neurogenik. Gagap bisa terjadi ketika sinyal antara otak, saraf berbicara dan otot tidak bekerja dengan benar. Hal ini bisa mempengaruhi anak-anak, orang dewasa serta orang yang setelah terkena stroke atau cedera otak.

· Faktor Psikologis. Alasan utama terjadinya gagap dalam jangka waktu yang panjang adalah akibat beberapa faktor psikologis yang dapat memperburuk kondisinya seperti stres, malu, cemas atau rendah diri. Selain itu, gagap juga dapat disebabkan oleh tekanan dari orang tua, gangguan lateralisasi, rasa tidak aman, dan kepribadian anak. Seorang yang mengalami gagap mungkin akan menjadi pendiam dan hanya bicara ke orang-orang yang dekat saja. Rasa tidak percaya diri selalu ada terus-menerus dan mungkin ada rasa putus asa jika penderita gagap dikucilkan dan selalu dicemohkan orang yang berada di sekitarnya.

· Sering digertak

Anak yang menderita kegagapan biasanya sering digertak ketika mereka mengalami kesulitan untuk mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Menurut Nasional Stuttering Association AS, penelitian membuktikan bahwa semakin buruk kegagapan yang dialami seorang anak semakin sering pula ia mengalami gertakan. Gertakan-gertakan inilah yang justru membuat mereka lebih gelisah dan menderita dibanding gangguan wicaranya. Mereka akan tetap memiliki perasaan negatif tentang diri dan kegagapannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar