Kamis, 15 April 2010

ULASAN KESIMPULAN

Gangguan belajar (Learning Disorder) merupakan gangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi anak dengan kemampuan akademik yang seharusnya sudah dapat dicapai oleh anak seusianya.

Anak dengan gangguan belajar bisa mengalami kesulitan komunikasi. Beberapa anak mulanya menjadi frustasi dan kemudian mengalami masalah tingkah laku, seperti menjadi hiperaktif, menarik diri, malu, atau agresif.
Anak yang tidak membaca atau belajar pada tingkatan yang diharapkan dalam kemampuan verbal atau kecerdasa harus segera dievaluasi.

Berbagai gangguan psikiatri sering mendasari timbulnya kesulitan belajar pada anak, seperti reterdesi mental, gangguan tingkah laku, gangguan depresif dan lain-lain. Anak dengan gangguan belajar mengalami penurunan kualitas hidup sehingga berdampak dalam pengembangannya dikemudian hari. Deteksi dini haruslah segera dilakukan oleh tenaga professional sehingga anak dapat kembali berprestasi

Orang tua merupakan peran penting bagi anak dalam meningkatkan prestasi belajar mereka, sebab orang tua mempunyai waktu yang cukup untuk membimbing anak dalam belajar dibanding guru di sekolah. Oleh karena itu sebisa mungkin orang tua harus menghindari komentar-komentar negatif kepada si anak, berikan kesempatan kepada si anak bila ingin mencoba menyelesaikan pekerjaan rumahnya sendiri.

Orang tua tidak boleh melontarkan keluhan, kemarahan, kekecewaan, dan keputus asaannya didepan anak karena akibat dari hal tersebut anak akan merasa lebih terpojok, ia akan menuding dirinya sebagai anak yang bodoh, lambat dan berbeda. Mereka menjadi malu, rendah diri dan berprilaku nakal, agresif, impulsive bahkan menarik diri untuk menutupi kekurangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar