Kamis, 15 April 2010

Pemahaman Sindrom Asperger

Sindrom Asperger memiliki kemiripan dengan gejala autisme, namun dilihat dari kemampuan linguistik dan kognitif sindrom ini berbeda dengan autism. Penderita sindrom Asperger relatif tidak mengalami penurunan, bahkan dengan IQ yang relatif tinggi atau rata-rata (ini berarti sebagian besar Asperger bisa hidup secara mandiri). Sindrom ini juga bukan merupakan penyakit mental.

Seorang penderita sindrom Asperger memiliki kesulitan untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi nonverbal serta kata-kata yang memiliki banyak makna, ia hanya memahami arti kata seperti yang terdapat dalam kamus. Para penderita sindrom Asperger tidak mengetahui bagaimana memahami ironi, sarkasme dan penggunaan bahasa slang, terlebih lagi untuk memahami mimik muka/ekspresi orang lain. Mereka juga tidak tahu bagaimana cara untuk berkomunikasi dengan orang lain dan cenderung menjadi pemalu.

Para dokter melihat penderita sindrom Asperger seperti bukan sebagai seorang autism tetapi ketika dilihat, otak mereka bekerja secara berbeda disbanding orang lain. Dalam beberapa hal seperti matematika dan hitung-hitungan, tulisan serta pemrograman komputer mereka cenderung lebih baik. Banyak penderita sindrom Asperger memiliki cara penulisan yang lebih baik dibandingkan dengan cara berbicara dengan orang lain. Mereka juga memiliki minat yang khusus yang mereka tekuni dan bahkan mereka menekuninya dengan sangat detail serta mereka justru akan menemukan hal-hal kecil yang orang lain sering melewatkannya.

Kelemahan penderita sindrom Asperger adalah mereka tidak dapat mengontrol keseimbangan tubuh dan bagaimana tubuh bergerak. Mereka akan mengalami masalah yang melibatkan pergerakan tubuh seperti halnya olah raga atau bahkan jalan kaki, mereka terkadang akan terpeleset. Mereka juga memiliki kebiasaan grogi/nervous.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar