Beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk menangani anak yang fobia sekolah diantaranya :
· Mengharuskan anak tetap bersekolah. Para psikolog berpendapat bahwa manusia membutuhkan “kondisi terpaksa” untuk mengalahkan rasa takutnya. Maka terapi yang terbaik untuk anak yang mengalami fobia sekolah adalah dengan tetap memaksanya pergi ke sekolah setiap hari.
· Sering-sering berkomunikasi dengan anak dan perhatikan keluhan-keluhan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan listening dan emphaty. Linstening berarti mendengarkan.
Mendengarkan maksudnya yaitu mendengarkan dengan hati apa yang diutarakan oleh anak, sehingga orang tua dapat memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh anak. Sedangkan emphaty adalah sikap menempatkan diri pada posisi anak. Dengan begitu orang tua dapat merasakan apa yang dirasakan anak, mengerti apa yang dimengerti anak, dan berpikir seperti yang dipikirkan anak. Dengan demikian orang tua dapat memberi perhatian dan mengambil tindakan dengan bijaksana.
· Konsultasikan keluhan-keluhan anak ke ahli sesuai dengan bidangnya. Jika keluhan menyangkut masalah gangguan fisik, konsultasikan kepada ahli medis atau dokter. Jika keluhan itu menyangkut masalah gangguan emosi, konsultasikan kepada psikolog atau konselor di sekolah. Jika gangguan itu menyangkut masalah pelajaran atau hubungan dengan teman-teman di kelas, konsultasikan dengan guru kelasnya.
Ananta Yudiarso. Gangguan Kecemasan Berpisah. http://www.surabayapost.co.id. 17 Mei 2010. 10:43 PM.
Admin. Tidak Mau Pergi Sekolah. http://medicastore.com/penyakit/3137/Tidak_Mau_Pergi_Sekolah.html. 17 Mei 2010. 10:43 PM.
Admin. 2008. Jika Anak Mengalami Fobia Sekolah. http://www.rumah-yatim.org/print/?/137/jika-anak-mengalami-fobia-sekolah/. 17 Mei 2010. 10:43 PM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar