Senin, 25 April 2011

Privasi, ruang personal dan teritorialitas

privasi, ruang personal dan teritorialitas


Ø Privasi


Rapoport (dalam Soesilo, 1988) mendefinisikan privasi sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan dan kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan.


Marshall (dalam Wrightman & Deaux, 1981) dan ahli-ahli lain seperti Bates, 1964; Kira, 1966 (dalam Altman, 1975) mengatakan bahwa privasi menunjukkan adanya pilihan untuk menghindarkan diri dari keterlibatan dengan orang lain dan lingkungan sosialnya.


Altman (1975) menjelaskan beberapa fungsi privasi, yaitu :

- Privasi sebagai pengatur dan pengontrol interaksi interpersonal yang berarti sejauh mana hubungan dengan orang lain diinginkan, kapan waktunya menyendiri dan kapan waktunya bersama dengan orang lain

- Merencanakan dan membuat strategi untuk berhubungan dengan orang lain serta

- Memperjelas konsep diri dan identitas diri.


Altman juga membagi privasi menjadi dua, yaitu privasi rendah bila hubungan dengan orang lain dikehendaki dan privasi tinggi bila ingin menyendiri dan hubungan dengan orang lain dikurangi.


Westin (dalam Altman, 1975; Wrightman & Deaux, 1981) membagi privasi menjadi empat macam, yaitu :

1. Solitude, yaitu seseorang ingin menyendiri dan bebas dari pengamatan orang lain serta dalam kondisi privasi yang ekstrem

2. Intimacy, yaitu keadaan seseorang yang bersama orang lain namun bebas dari pihak-pihak orang lain

3. Anonymity, yaitu keadaan seseorang yang tidak menginginkan untuk dikenal oleh pihak lain, sekalipun ia berada di dalam keramaian umum

4. Reserve, yaitu keadaan seseorang yang menggunakan pembatas psikologis untuk mengontrol gangguan yang tidak dikehendaki


Ø Ruang personal (Personal Space)


Istilah personal space pertama kali digunakan oleh Katz pada tahun 1973 dan bukan merupakan sesuatu yang unik dalam istilah psikologi, karena istilah ini juga dipakai dalam bidang biologi, antropologi dan arsitektur (Yusuf, 1991).


Menurut Sommer (dalam Altman, 1975) ruang personal adalah daerah disekeliling seseorang dalam batas-batas yang tidak jelas dimana seseorang tidak boleh memasukinya.


Pendapat lain menurut Goffman (dalam Altman, 1975) menggambarkan ruang personal sebagai jarak atau daerah disekitar individu dimana dengan memasuki daerah orang lain menyebabkan orang lain tersebut merasa batasnya dilanggar, merasa tidak senang dan terkadang menarik diri.


Seorang antropolog, Edward T Hall (dalam Altman, 1975) mengatakan bahwa dalam interaksi sosial terdapat empat zona spasial yang meliputi, jarak intim, jarak personal, jarak sosial dan jarak public. Kajian ini kemudian dikenal dengan istilah proksemik (kedekatan) atau cara seseorang menggunakan ruang dalam berkomunikasi.


Ø Teritorialitas


Holahan (dalam Iskandar, 1990) mengungkapkan bahwa teritorialitas adalah suatu tingkah laku yang diasosiasikan pemilikan atau tempat yang ditempatinya atau area yang sering melibatkan ciri pemilikannya dan pertahanan dari serangan orang lain. Dengan demikian menurut Altman (1975) penghuni tempat tersebut dapat mengontrol daerahnya atau unitnya dengan benar atau merupakan suatu teritorial primer.


Element-element teritorialitas


Menurut Lang (1987) terdapat empat karakter dari teritorialitas, yaitu :

1. Kepemilikan atau hak dari suatu tempat

2. Personalisasi atau penandaan dari suatu area tertentu

3. Hak untuk mempertahankan diri dari gangguan luar

4. Pengatur dari berbagai fungsi, mulai dari bertemunya kebutuhan dasar psikologis sampai kepada kepuasan kognitif dan kebutuhan-kebutuhan estetika


Dalam usahanya membangun suatu model yang member perhatian secara khusus pada desain lingkungan maka Hussein El Sharkawy (dalam Lang, 1987) mengidentifikasikan empat tipe teritori yaitu :

1. Attached Territory, yaitu “gelembung ruang” sebagaimana telah dibahas dalam ruang personal

2. Central Territory, yaitu seperti rumah seseorang, ruang kelas atau ruang kerja dimana kesemuanya itu kurang memiliki personalisasi. Oscar Newman menyebutnya ruang privat

3. Supporting Territority, yaitu ruang-ruang yang bersifat semi privat (ruang duduk asrama, ruang duduk santai atau area pribadi pada tempat tinggal) dan semi publik (salah satu sudut ruangan dalam toko, kedai minum atau jalan kecil depan rumah)

4. Peripheral Territority, yaitu area-area yang dipakai oleh individu-individu atau suatu kelompok tetapi tidak dapat memiliki dan menuntutnya


Menurut Altman teritori bukan hanya untuk menciptakan privasi saja melainkan berfungsi pula sebbagai alat untuk menjaga keseimbangan hubungan sosial.


Lalu apa hubungan antara privasi, ruang personal dan teritorialitas dengan lingkungan ?? Mengapa privasi, ruang personal dan teritorialitas ada di dalam psikologi lingkungan dan lingkungan ??


Privasi, ruang personal dan teritorialitas merupakan suatu pengontrol interaksi interpersonal yang dapat memperjelas konsep dan identitas diri seseorang. Dalam berhubungan dengan orang lain manusia memiliki tingkat keterbukaan dan ketertutupan yang diinginkan. Adakalanya seseorang ingin berinteraksi dengan orang lain dan ada saatnya pula mereka ingin menyendiri. Disaat seperti itu manusia akan mengontrol dan mengaturnya melalui suatu mekanisme perilaku. Ruang personal adalah salah satu mekanisme perilaku untuk mencapai tingkat privasi tertentu. Ssama dengan privasi ruang personal adalah batas kawasan yang berubah-ubah besarnya sesuai dengan waktu dan situasi. Sedangkan territorial adalah mekanisme perilaku lain untuk mencapai privasi tertentu. Jika mekanisme ruang personal tidak memperlihatkan dengan jelas kawasan yang menjadi pembatas antara dirinya dengan orang lain maka teritorialitas memperlihatkan secara nyata batas-batas kawasan dengan tempat yang relatif tetap.


Lalu mengapa privasi, ruang personal dan teritorialitas ada dalam psikologi lingkungan dan lingkungan ?? Hal itu dikarenakan tingkah laku dan lingkungan merupakan sesuatu yang saling bergantung satu dengan yang lain.




sumber:
Prabowo, Hendro. 1998. Arsitektur, psikologi dan masyarakat. Depok : Gunadarma.