Rabu, 23 Februari 2011

Ketergantungan Antara Individu dengan Lingkungan

cara berpakaian remaja desa dan remaja kota


Melihat dari berbagai aspek yang ada, baik kita lihat secara langsung ataupun melalui media informasi, baik cetak maupun media elektronik, diketahui bahwa betapa fenomena hidup yang ada dipedesaan mulai mengalami pergeseran nilai, norma serta adat istiadat yang tidak lagi dihiraukan oleh banyak penduduk desa yang ingin merasa kehidupannya berubah, baik ekonomi maupun status sosialnya. Serta fenomena kehidupan perkotaan yang menjadi sebuah gaya hidup serba boleh, walaupun itu melabrak norma-norma hukum lebih-lebih norma agama.


Salah satu contoh adanya penyimpangan norma adalah adanya perbedaan dalam hal cara berpakaian remaja desa dengan remaja kota. Pada remaja desa masih ada adat istiadat dan kepercayaan yang turun menurun dipelihara keasliannya. Dalam rangka mengikuti adat istiadat/kebiasaan yang berlaku di desa maka remaja-remaja yang tinggal di desa menyesuaikan diri dalam hal berpakaian. Mereka biasa mengenakan pakaian yang sederhana namun tertutup dan sopan. Dalam gaya hidup, mereka tidak menunjukkan sikap yang menurut mereka “pamer materi”. Misalnya: ber-handphone ria atau menghabiskan uang orang tua untuk kepuasaan diri. Dalam hal merias diri pun mereka menggunakan bahan-bahan alami yang tidak merusak lingkungan sehingga tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Namun berbeda dengan remaja kota, dalam hal berpakaian mereka telah terbiasa memakai pakaian yang mengikuti mode (tren) saat kini tanpa peduli apakah pakaian tersebut terlihat sopan atau tidak, pantas dikenakan atau tidak. Bagi remaja kota yang terpenting adalah mereka dapat terlihat menarik dan tidak ketinggalan jaman. Mereka biasanya tidak peduli bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya.


Mengapa dalam dalam kehidupan masyarakat desa dan kota terdapat perbedaan yang sangat mencolok ?? dan bagaimana peran lingkungan dalam mempengaruhi perilaku individu ??


Psikologi Lingkungan merupakan ilmu perilaku yang berkaitan dengan lingkungan fisik, merupakan salah satu cabang Psikologi yang tergolong masih muda. Teori-teori Psikologi Lingkungan dipengaruhi, baik oleh tradisi teori besar yang berkembang dalam disiplin Psikologi maupun diluar Psikologi. Grand theories yang sering diaplikasikan dalam Psikologi Lingkungan seperti misalnya teori kognitif, behavioristik, dan teori medan.


Dalam Psikologi Lingkungan, teori yang berorientasi lingkungan, salah satu aplikasinya adalah geographical determinant yaitu teori yang memandang perilaku manusia lebih ditentukan faktor lingkungan dimana manusia hidup yaitu apakah di pesisir, di pegunungan, ataukah di daratan. Adanya perbedaan lokasi di mana tinggal dan berkembang akan menghasilkan perilaku yang berbeda.


Sedangkan orientasi lain menyatakan bahwa perilaku manusia selain disebabkan factor lingkungan, juga disebabkan faktor internal. Artinya, manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan lingkungan dapat dipengaruhi oleh manusia. Salah satu teori besar yang menekankan interaksi manusia-lingkungan dalam Psikologi adalah teori Medan dari Kurt Lewin.


Menurut Lewin, tingkah laku manusia merupakan fungsi dari pribadi dan lingkungan, sehingga terdapat interaksi antara pribadi dan lingkungan, maka ia merumuskan teori Medan sebagai berikut :


TL = f (P, L)


Keterangan :

TL = tingkah laku

f = fungsi

P = pribadi

L = lingkungan


Lalu mengapa dalam kehidupan masyarakat desa dan kota terdapat perbedaan yang sangat mencolok ??


Ø Pengertian masyarakat


Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan sekelompok manusia yang tinggal bersama-sama membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Dapat juga dikatakan masyarakat merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud melakukan sesuatu yang dibuat atau tidak dibuat oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.


Kata society berasal bahasa Latin societas, "perhubungan baik dengan orang lain". Perkataan societas diambil dari socius yang bererti "teman", maka makna masyarakat terkait erat dengan apa yang disebut dengan sosial. Ini bermakna telah tersirat dalam kata masyarakat bahwa ahli-ahlinya mempunyai kepentingan yang sama.


Walaupun setiap masyarakat itu berbeda, namun permasalahannya selalu sama, diantaranya adalah penipuan, pencurian, peperangan dan kadangkala penghapusan etnik jika perasaan kesukuan itu muncul.


Ø Pengertian masyarakat desa


Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.


Adapun menurut Paul H Landis, masyarakat desa memiliki ciri-ciri :

- Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa

- Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan

- Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan


Sedangkan tradisi merupakan adat istiadat dan kepercayaan yang turun menurun dipelihara serta dianggap sebagai standar dan pemelihara sistem kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam berpakaian, adat istiadat , kesenian kehidupan moral susila dan lain-lain yang mempunyai ciri yang jelas.


Ø Pengertian masyarakat kota


Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya dan cenderung bersifat individualistik. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.


Menurut Talcott Parsons, masyarakat kota memiliki ciri-ciri :

- Netral afektif

Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.

- Orientasi diri

Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik.

- Universalisme

Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme.

- Prestasi

Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.

- Heterogenitas

Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.


Ø Peran lingkungan dalam mempengaruhi perilaku individu


Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota.


1. Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.

2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di daerah pedesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.

3. Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.

4. Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota, kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.

5. Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dengan macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.

6. Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.

7. Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.


Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:

- Pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengan di desa.

- Pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.

- Masyarakat pedesaan cenderung pada kelas tengah.

- Ketentuan kasta dan contoh perilaku.


Berdasarkan perbedaan-perbedaan tersebut dapat diketahui mengapa lingkungan dapat mempengaruhi perilaku dan bagaimana perilaku yang terjadi akibat dari interaksi individu dengan lingkungan ?? hal ini dikarenakan perilaku terbentuk karena pengaruh umpan balik (pengaruh positif dan negatif) dan pengaruh modelling. Perilaku manusia lebih ditentukan faktor lingkungan dimana manusia hidup yaitu apakah di pesisir, di pegunungan, ataukah di daratan. Adanya perbedaan lokasi di mana tinggal dan berkembang akan menghasilkan perilaku yang berbeda.


Oleh karena itu maka dapat dikatakan komunikasi dapat meningkatkan hubungan antar individu jika kedua pihak seimbang, tetapi akan menjadikan perbedaan jika komunikasi itu terjadi dalam situasi kompetitif, tidak ditunjang oleh pengaturan yang seimbang. Dalam keadaan yang seimbang semakin banyak kontak maka semakin kecil kemungkinan penyimpangan persepsi terjadi. Sayangnya, keadaan seimbang yang dapat meningkatkan hubungan antar kelompok melalui kontak sudah mulai mengalami kepudaran dalam kehidupan sehari-hari.