Sabtu, 20 Februari 2010

Fobia atau bukan ??

Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena dan biasanya bisa menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Ada perbedaan bahasa antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sedangkan pengidap fobia menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat jika seorang berbadan besar takut dengan hewan kecil seperti kecoa akan dianggap sebagai suatu hal yang lucu, tetapi bagi sipenderita fobia kecoa tersebut dianggap sebagai hewan yang besar, menakutkan dan menjijikkan.

Saya jadi ingat, waktu kecil dulu saya pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan, waktu itu ceritanya saya sedangi liburan ke salah satu pantai (laut sehh sebenarnya) di Yogyakarta. Saat sedang asyik-asyiknya bermain tiba-tiba ada ombak datang dan alhasil saya terbawa ombak tersebut (untungnya tidak sampai terseret ketengah laut).

nahh.. gara-gara itu sampai sekarang saya tidak bisa berenang, entah kenapa tiap kali saya mulai menyelam selalu ada bayangan-bayangan yang menakutkan ditambah lagi suara didalam air itu tidak jelas. Sampai sekarang saya sendiri bingung apakah yang saya alami ini sudah dapat dikatakan fobia atau hanya baru sebatas rasa takut ??

Dalam hal ini jika dihubungkan dengan artikel yang pernah saya baca, dikatakan bahwa dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi apabila seseorang terus menerus dihadapkan atau dihantui rasa takut tersebut hal ini akan berpotensi mengakibatkan terjadinya suatu keadaan ketidak mampuan seseorang dalam mengendalikan perasaan takutnya.

Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami hal tersebut akan memiliki kesulitan emosi (mental block) dikemudian hari karena orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi yang tepat. Setiap kali ia berinteraksi dengan sumber fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar nyaman maka cara yang paling mudah adalah dengan cara mundur kembali (regresi) ke keadaan takut atau ketidakmampuannya tadi. Keadaan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang intensitasnya semakin meningkat.

Fobia itu sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
  • Fobia Spesifik. Fobia spesifik merupakan fobia yang paling sering dialami oleh seseorang, misalnya takut pada binatang tertentu, takut akan ketinggian, kegelapan, badai, air atau takut pada orang asing. Pada beberapa orang fobia bisa menghilang seiring dengan beranjak dewasanya orang tersebut, namun untuk sebagian lainnya dapat dilakukan dengan terapi secara bertahap yang dilakukan cara menghadapkan sipenderita fobia kepada benda atau keadaan yang membuatnya merasa takut.
  • Fobia Sosial. Fobia sosial merupakan kecemasan yang dirasakan ketika seseorang berada dalam situasi sosial. Untuk mengatasinya dilakukan dengan cara membantu penderita memahami pertentangan batin yang melatarbelakangi terjadinya fobia.
Fobia juga dapat diatasi dengan melakukan :
  • Hipnotis, yaitu dengan memberi sugesti positif kepada penderita dengan kata-kata yang membangkitkan keberanian seperti sehat, tenang, berani dan sebagainya
  • Cognitif Behavioral Therapy, yaitu mengajarkan pola pikir yang realistik terhadap hal yang selama ini dihindari.





dikutip dari :
http://id.wikipedia.org
http://www.medicastore.com